Bermain game Atlantica Online mengingatkanku pada suatu dungeon monster yang bernama Hanging Garden Of Babylon / Taman Gantung Babilonia, berikut penjelasannya :
Bangunan ini pertama kali mencengangkan seorang penjelajah Yunani bernama Herodotus pada tahun 450 Sebelum Masehi. Hanging Garden atau taman gantung atau sering disebut juga dengan Hanging Gardens of Semiramis dibangun di ibu kota Babilonia kuno yang sekarang bernama kota Al Hillah di Irak oleh raja Nebuchadnezzar II sekitar tahun 600 SM setelah kota babilon yang lama hancur oleh serangan Sennacherib di abad ke VII SM.
Pada tahun 450 SM raja Nebuchadnezzar memang berada pada masa keemasan pemerintahannya, pada masa pemerintahannya itulah di Babilonia didirkan banyak sekali kuil, istana-istana yang megah, jalan penghubung dan lain sebagainya sehingga kota tersebut mampu membawa kekaguman bagi siapa saja yang melihatnya. Hanging Garden itu sendiri dibuat dikarenakan keinginan raja Nebuchadnezzar ingin menggembirakan hati permaisurinya yang bernama Amytis putri raja Medes yang sedang rindu kampung halamannya di Persia yang dikenal sejuk dan memiliki banyak sekali pepohonan. Ia sendiri menikahi permaisurinya tersebut untuk menciptakan aliansi antar kerajaan. Namun ada juga yang mengatakan bahwa sang permaisuri berasal dari Indonesia.
Meskipun disebut dengan taman gantung tapi yang sebenarnya bukan sebuah taman yang tergantung di langit, taman ini sesungguhnya dibangun pada sebuah teras bertingkat. mempunyai tinggi 100 kaki atau kurang lebih seperti gedung berlantai 30 pada masa kini. Taman itu diisi dengan berbagai jenis tanaman diatas teras maupun atap seperti pohon-pohon rindang, bunga-bunga, buah-buahan, tanaman perdu dan tanaman rambat. Dilengkapi juga sebuah tangga yang terbuat dari pualam untuk menaiki taman tersebut. (Walaupun dalam Game, taman ini benar-benr melayang).
Pada tahun 450 SM raja Nebuchadnezzar memang berada pada masa keemasan pemerintahannya, pada masa pemerintahannya itulah di Babilonia didirkan banyak sekali kuil, istana-istana yang megah, jalan penghubung dan lain sebagainya sehingga kota tersebut mampu membawa kekaguman bagi siapa saja yang melihatnya. Hanging Garden itu sendiri dibuat dikarenakan keinginan raja Nebuchadnezzar ingin menggembirakan hati permaisurinya yang bernama Amytis putri raja Medes yang sedang rindu kampung halamannya di Persia yang dikenal sejuk dan memiliki banyak sekali pepohonan. Ia sendiri menikahi permaisurinya tersebut untuk menciptakan aliansi antar kerajaan. Namun ada juga yang mengatakan bahwa sang permaisuri berasal dari Indonesia.
Meskipun disebut dengan taman gantung tapi yang sebenarnya bukan sebuah taman yang tergantung di langit, taman ini sesungguhnya dibangun pada sebuah teras bertingkat. mempunyai tinggi 100 kaki atau kurang lebih seperti gedung berlantai 30 pada masa kini. Taman itu diisi dengan berbagai jenis tanaman diatas teras maupun atap seperti pohon-pohon rindang, bunga-bunga, buah-buahan, tanaman perdu dan tanaman rambat. Dilengkapi juga sebuah tangga yang terbuat dari pualam untuk menaiki taman tersebut. (Walaupun dalam Game, taman ini benar-benr melayang).
Yang menjadi pertanyaan mendasar yang sampai saat ini masih belum diketahui jawaban sebenarnya adalah bagaimana taman yang berada di gedung setinggi itu mendapatkan air dan apalagi jika menilik bahwa daerah sekitar mesopotamia adalah tempat yang sangat kering dimana curah hujannya pun sedikit. Ada teori menyatakan bahwa mereka mengangkat air dari sungai Efrat yang memang terletak tidak jauh dari taman tersebut ke atas hingga mempu mensuplai air untuk menyirami tanaman di Hanging Garden tersebut.
Teori mengangkat air ke atas tersebut dikenal dengan nama chain pump. Jangan mengira kalau air akan naik begitu saja ke atas, chain pump atau dalam bahasa indonesia disebut rantai pompa tidak lebih dari menggunakan ember untuk mengambil air dari bawah (sungai Efrat) lalu menaikkannya ke atas taman menggunakan katrol dan mengumpulkannya ke sebuah tanki air yang berbentuk seperti kolam di atas taman. Sehingga saat kolam atau tanki sudah terisi penuh maka air tersebut akan mengaliri semua tempat di taman tersebut melalui pipa khusus. Tetapi sayangnya teori ini masih belum terbukti benar karena masih belum ditemukannya bukti penggunaan alat-alat yang terdapat pada teori tersebut.
Namun dua sejarawan asal Yunani yang bernama Strabo dan Diodorus Siculus telah mendokumentasikan beberapa penemuan-penemuan yang mencengangkan. Menemukan sebuah sekrup yang diduga digunakan layaknya seperti alat Archimedes yaitu untuk mengukur ketinggian yang diperlukan agar air dapat naik keatas, menandakan bahwa teori rantai pompa sepertinya memang digunakan oleh raja Nebuchadnezzar untuk mengairi tamannya tersebut. Kedua sejarawan tersebut juga menemukan suatu lempengan batu besar yang sepertinya digunakan untuk mencegah erosi tanah.
Sayangnya kemegahan nan indah dari taman gantung Babilonia milik raja Nebuchadnezzar II diketahui telah hancur pada abad ke II SM karena gempa bumi dasyat yang melanda kerajaan tersebut. Meskipun begitu coba bayangkan kita menjadi seorang pengelana yang kelelahan setelah melewati padang gurun tandus Mesopotamia tiba-tiba melihat keindahan taman gantung yang dipenuhi pepohonan hijau dan rindang, pastinya segala lelah dan letih akan terhapus dan terlupakan.
0 comments:
Post a Comment