Islam Menjawab Isu Kiamat 2012
Oleh: Hafid A. Ghani
Ada prakiraan mengatakan kiamat akan terjadi pada bulan Desember 2012. Prakiraan ini ramai diperbincangkan orang di media masa cetak, media elektronik, dan lain-lain. Sebelumnya, sudah sering terdengar kabar burung yang memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi pada waktu tak lama lagi. Ada yang bersumber dari peramal, ada yang konon bersumber dari penjaga pintu makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dlsb. Karena sudah sering kali timbul, buletin Tafsir kali ini mengajak pembaca untuk menelaah pokok-pokok masalah berkenaan kiamat sesuai ajaran al-Qur'an, agar pemahaman tidak melenceng, dan akidah tidak goyah gara-gara berbagai prakiraan atau berita burung.
Oleh: Hafid A. Ghani
Ada prakiraan mengatakan kiamat akan terjadi pada bulan Desember 2012. Prakiraan ini ramai diperbincangkan orang di media masa cetak, media elektronik, dan lain-lain. Sebelumnya, sudah sering terdengar kabar burung yang memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi pada waktu tak lama lagi. Ada yang bersumber dari peramal, ada yang konon bersumber dari penjaga pintu makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dlsb. Karena sudah sering kali timbul, buletin Tafsir kali ini mengajak pembaca untuk menelaah pokok-pokok masalah berkenaan kiamat sesuai ajaran al-Qur'an, agar pemahaman tidak melenceng, dan akidah tidak goyah gara-gara berbagai prakiraan atau berita burung.
Meluruskan Pengertian.
Dalam al-Qur'an terdapat 71 buah kata yaum al-qiyaamah. Artinya Hari Kiamat. Tidak ada kata al-qiyaamah yang berdiri sendiri, melainkan selalu didahului kata yaum sebagai mudhof, dan kata al-qiyaamah sebagai mudhofun ilaih. Yaum al-qiyaamah itu menunjuk waktu yang berlangsung lama, tidak sekedar sehari yang 24 jam. Yaum al-qiyaamah itu berlangsung bisa ribuan tahun. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitungan kamu. ( Q.S Al-Hajj 22:47). Sehari Hari Kiamat itu ialah kurun waktu terjadinya perubahan dan kehancuran benda-benda alam semesta ini. Perubahan dan kehancuran itu bukannya terjadi dalam waktu sehari 24 jam, dan bukan pula mendadak. Perubahan dan kehancuran itu akan terjadi bertahap-tahap. Selama Hari Kiamat itu langit 7 lapis, langit dunia, galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan bumi dengan segala isinya akan diubah, dihancurkan, dan kemudian disusun kembali menjadi alam baru, terdiri dari Bumi Baru dan Langit Baru. Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, dan (demikian pula) langit. Dan mereka semuanya berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (di Bumi baru dan Langit baru itu). (Q.S. Ibrahim 14:48). Bumi dan Langit yang ada sekarang disebut Alam Dunia, dan Bumi Baru dan Langit Baru itu nanti disebut Alam Mahsyar. Jika dicermati ayat-ayat Qur'an yang mengandung kata-kata yaum al-qiyaamah yang 71 itu, dapatlah dimengerti bahwa istilah Hari Kiamat mencakup macam-macam hari, yaitu :
- 1.hari kehancuran langit dan bumi ini total (yaum al-qiyaamah)
- 2.hari kebangkitan manusia sebelum menuju Alam Mahsyar (yaum al-ba'tsi)
- 3.hari keberangkatan manusia menuju Alam Mahsyar (yaum al-hasyri)
- 4.hari pengumpulan manusia di Alam Mahsyar (yaum al-jam'i)
- 5.hari pengelompokan manusia di Alam Mahsyar (yaumun majmuu')
- 6.hari ketakutan di Alam Mahsyar ( yaum at-Taghabun)
- 7.hari penghitungan amal di Alam Mahsyar (yaum al-hisab)
- 8.hari pembobotan amal di Alam Mahsyar (yaum al-wazni)
- 9.hari keputusan di Alam Mahsyar (yaum al-fashli)
- 10.hari kekal manusia di Alam Baqa' di Surga dan di Neraka (yaum alkhulud).
Sepuluh macam hari ini mempunyai bagian-bagian pula. Sepuluh macam hari ini disebut Hari Agama (Yaumu 'd-Diin). Sebelum hari kehancuran langit dan bumi ini secara total kita mengalami 7 hari yang silih berganti, yakni Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, dan Sabtu. Tujuh hari ini disebut Hari Dunia, alias Hari Bumi, ditandai terbit dan tenggelamnya matahari. Diantara 7 Hari Dunia itu pasti ada hari akhir (al-yaum al-aakhir), yakni hari akhirnya setiap orang, yaitu hari kematiannya. Kematian seseorang atau beberapa orang atau sejumlah besar orang atau punahnya semua manusia dari muka bumi ini pada waktunya itu disebut Sa'ah. Sebagaimana ditunjuk oleh ayat-ayat al-Qur'an, antara lain surat Al-An'Am 6:31 dan 40; surat Al-A'raf 7: 87; surat Yusuf 12:107; surat Al-Hijr 15:85; surat An-Nahl 16:77; surat Al-Kahfi 18:21; surat Maryam 19:75; surat Thaahaa 20:15; surat Al-Anbiya 21:49; surat Al-Hajj 22:1, 7 dan 55; surat Al-Furqaan 25:11; surat Ar-Ruum 30:12, 14, 55; surat Luqman 31:34; surat Al-Ahzab 33:63; surat Fushshilat 41:47; surat As-Syuraa 42:17-18; surat Az-Zukhruf 43:61, 66, 85; surat Al-Jaatsiyah 45:27, 32; surat Muhammad 47:18; surat Al-Qamar 54:46, dan surat An-Naazi'at 79:42. Kehancuran atau perubahan benda-benda alam tertentu pada waktu tertentu disebut dengan bermacam sebutan, seperti alqari'ah, zalzalah, shookhoh, thoommah, dan lain sebagainya.
Selama ini terdapat kerancuan di kalangan kaum muslimin. Kerancuan yang pertama terletak pada istilah 'kiamat' yang diartikan kehancuran benda-benda alam mendadak dalam waktu satu hari saja. Bumi, langit, dan bintang-bintang akan serentak hancur pada hari itu. Yang kedua menyamakan 'kiamat' yang diartilkan peristiwa kehancuran mendadak itu tadi dengan yaum al-qiyaamah yang berkonotasi babak-babak waktu. Kiamat dengan yaum al-qiyaamah, dicampur adukkan. Ketiga, menyamakan 'kiamat' dengan 'Sa'ah', sehingga hampir semua kata Sa'ah dalam al-Qur'an dan Hadits diartikan 'kiamat', padahal kiamat itu berproses, sedangkan sa'ah mendadak (baghtatan)... Apa yang disebut-sebut sebagai kiamat selama ini seharusnya diganti dengan sebutan Sa'ah, sebab langit dan bumi ini baru mengalami perubahan dan kehancuran sebagian-sebagian saja, belum hancuran total.
Tahun 2012 Itu Sa'ah.
Yang sudah, sedang, dan akan tetjadi ialah perubahan-perubahan bertahap, bergilir, dan berkelanjutan. Gempa-gempa tektonik, gempa-gempa vulkanik, tanah longsot, banjir, angin puting beliung, bermacam-macam badai, pasang naik dan pasang surut air laut, perubahan-perubahan evolusif pada benda-benda langit dan galaksi-galaksi, merosotnya kadar panas matahari, kematian manusia dan kelahiran bayi-bayi, dan lain-lain. Tidak satu pun dapat kita pastikan detik kapan atau menit kapan terjadinya. Hanya Allah yang tahu pasti detik dan menitnya (innamaa 'ilmuhaa 'inda 'l-laah), dan bagi kita mungkin dirasakan mendadak (baghtatan). Karena tidak dapat dipastikan dan kemungkinan mendadak, maka itu disebut Qur'an dengan istilah SA'AH, bukan qiyaamah. Dan tak ada satu negeri pun melainkan Kami membinasakannya sebelum Hari Kiamat ... (Q.S. Al-Israa' 17:58). Termasuk semua manusia penghuninya. Hari Kiamat akan terjadi pada waktu dimana tidak ada lagi manusia yang hidup di bumi ini, manusia sudah punah. Sa'ah terjadi selagi manusia masih menghuni bumi ini. Hari Kiamat itu diterangkan panjang lebar dalam puluhan ayat al-Qur'an, dan tidak dinyatakan sebagai 'rahasia' yang hanya diketahui Allah. Yang dirahasiakan ialah Sa'ah, sebagaimana dijelaskan dalam sutat Al-A'raaf 7:187 dan surat Al-Ahzab 33 :63.
Maka dapatlah dipastikan, secara ilmul yaqin, bahwa di tahun 2012 belum dan tidak akan tetjadi Hari Kiamat dan Kiamat. Sebaliknya yang terjadi hanyalah Sa'ah. Dari dulu hingga detik ini pun telah tetjadi sa'ah-sa'ah, berupa kematian manusia atau pun perubahan-perubahan pada benda-benda alam. Inilah sikap dan hujjah yang harus difahami dan dipegang oleh setiap muslim ketika menghadapi berbagai isu kiamat, baik yang datang dari orang-orang kafir maupun yang datang dari orang-orang Islam yang tidak faham atau salah faham. Inilah pula sikap dan hujah yang harus difahami dan dipegang oleh setiap muslim menghadapi orang-orang yang tidak beriman kepada keterangan ayat-ayat al-Qur'an.
Problem Internal.
Bukan soal kiamat 2012 yang seharusnya diramaikan perbincangannya, dan bukan pula perbincangannya itu yang mengherankan, melainkan jauh lebih mendasar daripada itu, yaitu salah-fahamnya umat Islam tentang akidah Islam mengenai Hari Kiamat, dan kejumudan umat ini dalam kungkungan taklid buta sehingga lelap dalam kesalahan yang fatal betabad-abad. ltu semua disebabkan sikap 'kufur juhud' atau 'kufur 'aniid' terhadap ayat-ayat al-Qur'an. Kufur juhud atau aniid itu disebabkan oleh cara berpikir yang masih jauh dari cara berpikir qur'ani (mantiq al-qur'an). Umat dan ulama-ulama masih terlalu banyak yang berpikir menurut cara pikir Barat atau cata pikir Timur atau cata pikir Liberal. Cara-cara pikir yang dipakai itulah yang membuat umat ini tidak faham jiwa dan cita al-Qur'an. Demikian kesimpulan (alm) Dr. Muhammad Iqbal dalam bukunya Membangun Kembali Pikiran Agama Dalam Islam. Umat ini disesatkan tanpa sadar oleh pikiran klasik yang mengaburkan jiwa Islam. Umat ini terperosok dalanm pikiran materialistik yang tentu saja mengandung atheisme, kata beliau.
Perbaikan akidah agaknya masih jauh, terlebih kalau Departemen Agama RI membiarkan saja kerancuan antara Sa'ah dan kiamat. Kata 'Sa'ah diartikan Hari Kiamat 19 kali, diartikan 'kiamat' 10 kali, diartikan Hari Bangkit 5 kali, diartikan 'kematian' 1 kali, dan diartikan 'kebangkitan' 1 kali dalam Terjemahan al-Qur'an Departemen Agama. Yang mana yang benar? Bahkan pada ayat 46 surat al-Qamar satu diartikan hari kiamat dan satunya lagi diartikan kiamat. Ini menunjukkan adanya keraguan dan mengakibatkan kesalahan.
Tafsir Buletin Dakwah, Lembaga Tafsir Indonesia, Edisi: 8/1/27-11-09.
0 comments:
Post a Comment