Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Adanya Komunikasi merupakan basis untuk melakukan kerjasama interaksi dan mempunyai pengaruh di dalam manajemen organisasi misalnya dalam hal:
1. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diterima dan akurat serta jelas sumber-sumbernya.
2. Menempatkan posisi atau lokasi pengambil keputusan, misalnya top management atau middle management.
3. Menetapkan sasaran dan tujuan, yaitu perlunya kesatuan pendapat atau konsensus bersama bagi pihak-pihak yang terlibat,baik individual maupun dengan pencapaian sasaran dan tujuan utama organisasi.
Myers & Myers (dalam Ruslan, 2002, p.103) menyebutkan bahwa secara luas fungsi Komunikasi pada suatu tingkat organisasi dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Produksi dan pengaturan
a. Menentukan rencana sasaran dan tujuan.
b. Merumuskan bidang-bidang masalah.
c. Mengkoordinasi tugas-tugas secara fungsional.
d. Instruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan fungsi serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan.
e. Memimpin dan mempengaruhi serta untuk memotivasi bawahan.
f. Menentukan stándar hasil prestasi dan kerja karyawan.
g. Untuk menilai prestasi karyawan.
2. Sosialisasi (pemasyarakatan)
a. Berkaitan dengan yang mempengaruhi harga diri, kebanggaan, rasa memiliki, dan tanggung jawab dari pihak bawahan.
b. Human relations antar pribadi dan manajemen organisasi.
c. Memotivasi untuk menyatukan keinginan dan tujuan antara individu-individu dengan sasaran dan tujuan pokok organisasi atau perusahaan.
Selanjutnya, Mulyana (2001, p.5) menyebutkan empat fungsi Komunikasi berdasarkan pendapat William I Gorden yaitu:
1. Fungsi sosial
Fungsi Komunikasi sebagai Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa Komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain melalui Komunikasi yang menghibur,dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Dengan adanya Komunikasi maka akan menjadikan manusia sebagai pengikat waktu (time-binder) yaitu kemampuan manusia dalam mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi dan dari budaya ke budaya.
2. Fungsi ekspresif
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sendirian maupun dalam kelompok.Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan untuk mempengaruhi orang lain Namun dapat dilakukan sejauh Komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi).
Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesanpesan nonverbal seperti perasaan sayang, perasaan perduli, simpati, takut, prihatin, dan lain-lain.
3. Fungsi ritual
Komunikasi ritual merupakan sebuah fungsi Komunikasi yang digunakan untuk pemenuhan jati diri manusia sebagai individu, sebagai anggota comunitas sosial, dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta.
Individu yang melakukan Komunikasi ritual berarti menegaskan komitmen nya kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, ideologi, atau agamanya.
Beberapa bentuk Komunikasi ritual antara lain, upacara pernikahan, siraman, berdoa (sholat, misa, membaca kitab suci), upacara bendera, momen olah raga, dll.
4. Fungsi instrumental
Komunikasi yang berfungsi sebagai Komunikasi instrumental adalah Komunikasi yang berfungsi untuk memberitahukan atau menerangkan (toinform) dan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta dan informasi yang disampaikan adalah akurat dan layak untuk diketahui. Dengan demikian fungsi komunikasi instrumental bertujuan untuk menerankan mengajar,menginformasikan, mendorong, mengubah sikap dan keyakin an, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur.
0 comments:
Post a Comment